Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » Daerah » Studi Kepemimpinan Tambunan di Kabupaten Deliserdang 2004 – 2024.

Studi Kepemimpinan Tambunan di Kabupaten Deliserdang 2004 – 2024.

(173 Views) November 18, 2024 6:17 am | Published by | No comment

Sumatera Utara – SuaraJatim.News – PENELITIAN mengenai relasi kekuasaan dalam ke Pemimpinan daerah selalu menarik minat akademis karena mencakup perspektif yang luas serta memadukan kajian teoritis dan praktis. Mengacu pada teori Pemerintahan Rosenbloom dan Goldsmith, relasi kekuasaan yang efektif memiliki peran strategis dalam manajemen, pengawasan dan pengembangan daerah (Labolo, 2008).

Penulis tertarik dengan penelitian disertasi Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum di Program Doktor Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, mengeksplorasi model relasi kekuasaan Tambunan di Deliserdang. Kajian penelitian ini menyoroti bagaimana relasi kekuasaan yang harmonis dan berkesinambungan berperan dalam menjaga stabilitas dan kesinambungan pembangunan di Kabupaten Deliserdang dari Tahun 2004 hingga Tahun 2024.

Penelitian ini berfokus pada model kekuasaan Tambunan di Deliserdang, khususnya bagaimana harmonisasi relasi kekuasaan berperan dalam keberlanjutan pembangunan daerah, sebagaimana diuraikan dalam disertasi Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum untuk meraih gelar Doktor Studi Pembangunan di Universitas Sumatera Utara.

Penulis memulai analisis dengan meninjau asal-usul nama Kabupaten Deliserdang yang terinspirasi dari Kesultanan Deli dan Serdang, yang keduanya merupakan bagian penting dari sejarah daerah ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Deliserdang Tahun 2023, Populasi Kabupaten ini tercatat mencapai 1.953.986 jiwa pada Tahun 2022.

Dengan motto “BHINNEKA PERKASA JAYA.” Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mendorong kemajuan dengan mengedepankan keberagaman sosial budaya. Kabupaten ini memiliki masyarakat yang beragam etnis, termasuk Melayu Deli, Karo, Toba, Simalungun, Minangkabau, Jawa, dan Tionghoa.

Sejarah dan Transformasi Ke Pemimpinan

Sejak Tahun 1946, Deliserdang telah di Pimpin oleh sejumlah tokoh berpengaruh, mulai dari Bupati pertama, Moenar S. Hamidjojo hingga Ali Yusuf Siregar. Sepanjang masa tersebut, Deliserdang terus menghadirkan Pemimpin-Pemimpin yang mengembangkan kompetensi manajerial dalam tata kelola Pemerintahan daerah. Hal ini menjadikan Kabupaten ini sebagai Wilayah yang bertumbuh secara adaptif dan Akuntabel.

Ke Pemimpinan Tambunan.
Keterlibatan keluarga Tambunan dalam ke Pemimpinan Deliserdang dimulai dengan Bapak Amri Tambunan, putra Mayor TNI H. Djamaluddin Tambunan, yang menjabat sebagai Bupati pada periode Tahun 2004–2014.

Pada masa ke Pemimpinannya, Amri Tambunan berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, menghadirkan program-program strategis, seperti “Cerdas” di bidang pendidikan, “GDSM” untuk pengembangan infrastruktur, dan “Ceria” sektor kesehatan.

Berkat program-program ini, Deli Serdang memperoleh sejumlah penghargaan Nasional, termasuk Piala Citra Presiden RI untuk pelayanan prima di RSU Deli Serdang Tahun 2006 dan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI Tahun 2009.

Ke Pemimpinan di Deliserdang kemudian dilanjutkan oleh H.Ashari Tambunan dari Tahun 2014–2024, yang berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut hingga mencapai 3,62 persen.

Di bawah ke Pemimpinannya, Deliserdang diakui sebagai lumbung pangan strategis Nasional dan menerima berbagai penghargaan, termasuk Sertifikat Eliminasi Malaria Tahun 2014, Penghargaan Pembina K3 Terbaik Tahun 2014 dan penghargaan dalam bidang lingkungan hidup dan tata kelola.

Pada Tahun 2015, Kabupaten ini memperoleh Kalpataru, Adiwiyata Mandiri, dan Piala Adipura, yang menegaskan komitmen Pemerintah daerah terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Kajian Ijeck.

Dalam menyelesaikan studi doktoral di Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, Dr. Musa Rajekshah S.Sos M.Hum (Ijeck) meneliti model ke Pemimpinan keluarga Tambunan di Deli Serdang, yang beliau identifikasi perpaduan gaya ke Pemimpinan populis, transformatif, dan professional.

Beliau menamainya “MODEL IJECK” sebagai lima pilar yang membentuk inti ke Pemimpinan Dinasti Tambunan.

Menyoroti dampak positif dari pendekatan ke Pemimpinan keluarga Tambunan yang harmonis dan kolaboratif. Ijeck juga mengamati bahwa tanggung jawab besar ini berpotensi diteruskan oleh dr. Asri Ludin Tambunan, putra dari Amri Tambunan, yang berencana mencalonkan diri sebagai Bupati Deli Serdang untuk periode Tahun 2024-2029. “Ke Pemimpinan keluarga Tambunan melampaui konsep Dinasti politik, menghadirkan model yang harmonis dan efisien,” tulis Ijeck dalam disertasinya.

Gaya ke Pemimpinan keluarga Tambunan terdahulu ditandai dengan keterbukaan, responsivitas, dan transparansi, dengan fokus pada kesejahteraan sosial.

Ijeck berpendapat bahwa pendekatan ini telah menciptakan fondasi kuat untuk membangun relasi harmonis antara Pemimpin dan masyarakat.

Dengan budaya ke Pemimpinan yang inklusif, dr. Asri Ludin Tambunan diyakini mampu melanjutkan tradisi ini, mengutamakan pelayanan publik dan kesejahteraan sosial.

Model Ijeck.

Dalam disertasinya, Ijeck merumuskan “MODEL IJECK” sebagai lima pilar yang membentuk inti ke Pemimpinan dinasti Tambunan:

 Intensif.

Kemampuan keluarga Tambunan untuk memaksimalkan program-program pembangunan yang berdampak nyata bagi masyarakat menjadi landasan keberhasilan mereka.

Program seperti “Cerdas” di bidang Pendidikan, “Ceria” untuk kesehatan, dan “GDSM” di infrastruktur membuktikan komitmen terhadap kebutuhan mendasar masyarakat.

Pendekatan intensif ini menekankan alokasi sumber daya yang optimal dan keberlanjutan program, sehingga dampaknya tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga memberikan manfaat sistemik dalam jangka panjang.

Jejaring.

Jejaring yang kuat menjadi pilar penting ke Pemimpinan keluarga Tambunan. Hubungan yang terbangun dengan berbagai pihak, baik di tingkat lokal, regional, hingga Nasional, telah membuka peluang kolaborasi strategis yang mendukung pembangunan daerah.

Dalam masa ke Pemimpinan Amri Tambunan, misalnya, Deli Serdang berhasil mendapatkan berbagai penghargaan Nasional berkat kemitraan dengan Pemerintah Pusat dan swasta dalam melaksanakan program-program unggulan.

Ekosistem.

Pembangunan ekosistem sosial, politik, dan ekonomi yang kondusif menjadi kunci menjaga stabilitas di Deli Serdang. Dinasti Tambunan berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama lintas sektoral, memperkuat fondasi masyarakat yang inklusif, serta meningkatkan partisipasi aktif dalam pembangunan.

Communication.

Penguasaan komunikasi efektif yang inklusif menjadi elemen penting dalam ke Pemimpinan keluarga Tambunan. Pendekatan ini tercermin dalam gaya ke Pemimpinan yang terbuka terhadap dialog dengan masyarakat, baik melalui audiensi langsung maupun melalui program-program partisipatif.

Kepemimpinan.

Elemen ke Pemimpinan dalam MODEL IJECK menekankan gaya yang adaptif, transformasional, dan responsif. Keluarga Tambunan dikenal dengan kemampuan mereka untuk merespons kebutuhan masyarakat yang beragam secara cepat dan tepat, serta menginisiasi perubahan-perubahan yang relevan dengan dinamika lokal.

Masa Depan

“Deliserdang membutuhkan Pemimpin yang memahami rakyatnya dan mampu membawa keharmonisan serta kemajuan di setiap sektor,” ungkap Ijeck, menunjukkan keyakinannya pada nilai-nilai yang dipegang keluarga Tambunan. Dukungan keluarga besar terhadap dr. Asri Ludin Tambunan bukan hanya karena kesamaan visi dalam pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga didasari persahabatan dan kepercayaan yang telah terjalin lama.

Berdasarkan disertasi Ijeck, penulis menyimpulkan bahwa ke Pemimpinan keluarga Tambunan dibentuk melalui komunikasi efektif, kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat, dan komitmen kuat pada integritas.

Dr. Asri Ludin Tambunan, dengan pengalaman dalam kegiatan sosial serta perannya sebagai dokter yang akrab dengan pendekatan humanis, dianggap sebagai figur potensial untuk menguatkan tradisi ini dan memberikan pelayanan yang lebih menyentuh hati masyarakat. (disadur dari waspada.id)

Penulis Dr. Rahman Tahir, S.E., M.I.P (Direktur Eksekutif Akhyar-Salman 2020 juga Sekretaris Ikatan Mahasiswa Program Doktor Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara)

(RI-1)


Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u3281444/public_html/suarajatim.news/wp-content/themes/magazimple1.0dev/addthis.php on line 4
Categorised in: ,

No comment for Studi Kepemimpinan Tambunan di Kabupaten Deliserdang 2004 – 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Notice: Undefined variable: options in /home/u3281444/public_html/suarajatim.news/wp-content/themes/magazimple1.0dev/footer.php on line 17

Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/u3281444/public_html/suarajatim.news/wp-content/themes/magazimple1.0dev/footer.php on line 17